Kelelawar atau paniki dalam bahasa manado adalah satu-satunya mamalia yang dapat terbang, dan berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.
Biasanya mereka hidup di dalam goa, dan hanya akan keluar ketika hari sudah malam. Daging kelelawar dapat di temui di beberapa pasar yang ada di sulawesi utara, diantaranya pasar tomohon, pasar langoan, dan sekali kali di pasar karombasan Manado.
Ketika kita membeli kelelawar di pasar, kelelawar akan dibakar dulu oleh penjual sehingga daging kelelawar menjadi setengah matang.
Proses memasak daging kelelawar terbilang sedikit sulit, karena ada beberapa tahapan yang harus kita lewati, setelah daging kelelawar di potong potong sesuai keinginan, daging kelelawar di rebus dulu untuk menghilangkan bau amis dan membunuh kuman dan bakteri.
Pastikan ketika merebus kelelawar kondisi air rebusan sampai mengeluarkan busa, itu pertanda bahwa kuman dan bakteri yang ada di dagiing kelelawar sudah mati.
Tak cukup di rebus, untuk lebih memastikan daging kelelawar sudah tidak mengandung kuman dan bakteri, daging kelelawar kembali di goreng hingga daging kelelawar terlihat berwarna merah.
Setelah daging matang, sobat trip bisa manyiapkan bumbu yang akan dicampur di daging kelel awar.
Bumbu yang diperlukan lumayan mudah diantaranya jahe, bawang putih, bawang merah, cabe, bawang daun, daun solasi, serai, dan santan kelapa.
Bumbu yang sudah disiapkan di tumis hingga berbau harum, kemudian daging kelelawar dimasukkan dan dicampurkan dengan bumbu tadi.
Pastikan semua bumbu tercampur dengan daging kelelawar secara merata dan diambakan beberapa menit.
Setelah itu sobat trip, daging kelelawar tadi di taburi santan kelapa hasil perasan, bukan santan kemasan yang di jual di supermarket, kemudian tunggu hingga mendidih, agar santan dan bumbu tadi sudah meresap ke dalam daging kelelawar.
Leave a Reply